DERAMA
Dunia Blog Radiograf dan info lainnya
Cari Blog Ini
Selasa, 20 Agustus 2013
Senin, 06 Mei 2013
KASUS CITO
1.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA KASUS TRAUMA KEPALA PADA KEADAAN GAWAT DARURAT
Tujuan pemeriksaan
radiologis
Menemukan fraktur,
pendarahan ekstra dan intra serebral serta komplikasi lain akibat trauma. Untuk
pasien dengan GCS<14 atau cidera kepala berat, gunakan CT scan kepala
Pemeriksaan
Radiologis
-
Foto Polos
Teknik pemeriksaan Foto polos :
-
Foto polos kepala dibuat AP dan
Lateral saja.
-
Sebaiknya pada foto lateral
digunakan sinar horizontal sehingga servikal masuk lapangan radiografi.
-
Dilarang memanipulasi pasien,
terutama bila diduga ada fraktur servikal
-
Untuk trauma wajah dapat digunakan
foto Waters bila memungkinkan
-
CT scan
Indikasi pemeriksaan CT scan kepala:
-
Seluruh pasien dengan GCS <13,
atau pasien yang GCS nya turun menjadi ,13 atau ,14, dalam dua jam setelah trauma
-
Defisit neurologis fokal
-
Dicurigai fraktur cranium terbuka
atau terdepresi, atau tanda fraktur basis cranii
-
Kejang post traumatik
-
Muntah lebih dari sekali
-
Kehilangan kesadaran, dan manapun
di antara yang berikut ini
§ Usia lebih dari 65 th
§ Kuagulopati
§ Mekanisme cedera yang berbahaya misalnya jatuh dari ketinggian
§ Amnesia antegrade yang lebih dari 30 menit
Teknik
Pemeriksaan CT scan Kepala
-
Dilakukan dengan posisi pasien
berbaring, potongan aksial
-
Bila perlu dilakukan potongan
lebih bawah garis OM Line (REIDS), bila dicurigai adanya fraktur wajah dan
basis cranii
-
Bila perlu dilakukan reformatting
sagital atau koronal dan 3 demensi.
Window tulang pada daerah fraktur dan tidak
tidak digunakan kontras media.
sumber: RUSDY GHSZALI MALUEKA.RADIOLOGI DIAGNOSTIK.2011.Yogyakarta
Sabtu, 21 Juli 2012
Panca Sradha
Panca artinya lima dan Sradha artinya Keyakinan terdiri dari :
- Brahman artinya Umat Hindu percaya dan yakin akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
- Atman artinya Umat hindu percaya dan yakin bahwa ada percikan-percikan keTuhanan yang bersemayam dalam diri setiap mahluk hidup yang disebut Atman.
- Karma Phala artinya Umat Hindu yakin dan percaya bahwa setiap perbuatan sekecil apapun pasti ada akibatnya.
- Punarbhawa artinya Umat Hindu percaya dan yakin bahwa setiap manusia akan mengalami kelahiran kembali (reinkarnasi) untuk menyempurnakan karmanya.
- Moksa artinya Umat Hindu percaya dan yakin akan adanya tujuan tertinggi kehidupan adalah dalam rangka bersatunya Atman dengan Brahman
Hindu meyakini bahwa segala apa yang ada di alam semesta ini baik mahluk hidup maupun benda mati bersumber dari penguasa tertinggi yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam Theologi Hindu, Tuhan memiliki gelar dan nama tak terhingga, setiap insan yang meyakini keberadaanNya menyebut dengan nama yang berbeda. Ada yang menyebut dengan nama Brahman, Narayana serta berbagai sebutan lainnya.Di Indonesia khususnya di Bali disebut dengan nama Hyang Widhi, Hyang Parama Wisesa, Hyang Parama Kawi dan sebagainya.
Demikian juga Brahman menurut Hindu bisa diberi gelar atau disebut sesuai dengan fungsinya. Beliau adalah MAHA, hanya saja keterbatasan manusia dalam hal memahami keberadaan Tuhan maka dalam ajaran Hindu memberikan kesempatan kepada umatnya untuk memahami sifat KeTuhanan dengan pemahaman personifikasi.
Ada juga pemberian gelar kepada Tuhan sesuai dengan fungsi beliau, yaitu :
- Pada saat menciptakan semua yang ada di ala mini disebut dengan Brahma ( bukan Brahman)
- Pada saat memelihara segala ciptaanNya beliau diberi gelar Wisnu.
- Sedangkan pada saat melebur dan mengembalikan ke bentuk awalnya beliau disebut Siwa.
Atman
Dalam Konsep Hindu bahwa segala ciptaan Tuhan adalah berasal dari diri beliau dan nanti pada saatnya (pralaya) akan kembali kepada beliau. Segala ciptaan di alam ini adalah sebagai visualisasi keberadaan Tuhan. Segala mahluk hidup memiliki percikan-percikan partikel keTuhanan yang disebut Atman. Jadi pada dasarnya atman itu adalah suci karena bersumber dari partikel Tuhan, hanya saja karena bersentuhan dengan material ( badan/jasad mahluk hidup) dan prilaku ( karma ) maka kesucian tersebut terselubung dan dibungkus oleh karmawasana dan suksma sarira ( badan halus). Untuk penjelasan ini anda bisa membaca proses penciptaan alam semesta ( Bhuwana Agung ) dan Proses penciptaan mahluk hidup ( Bhuwana Alit).
Karma Phala
Keyakinan ketiga dalam Agama Hindu adalah bahwa segala sesuai yang dilakukan oleh manusia pasti ada akibatnya dan setiap akibat dari perbuatan tersebut akan menjadi penyebab bagi perbuatan-perbuatan berikutnya. Pengertian Karma Phala adalah hasil perbuatan ( Karma = perbuatan ) dan ( Phala = hasil ).
Di masyarakat banyak yang salah mengartikan kata ini, kebanyakan memisahkan arti dari Karma Phala yaitu bahwa karma diartikan sebagai hasil perbuatan buruk dan phala ( pahala ) diartikan hasil perbuatan yang baik.
Kesimpulannya dalam konsep Hindu tidak ada perbuatan sekecil apapun yang tanpa hasil, tidak ada perbuatan sekecil apapun tanpa arti.
Hasil perbuatan manusia dapat diterima pada kehidupan ini ( Prarabda Karma )
Ada juga manusia pada kehidupan ini menerima hasil perbuatannya pada kehidupan di masa lalu ( Sancita Karma )
Ada pula pahala karma ( hasil perbuatan ) manusia pada kehidupan ini akan diterima pada kehidupan yang akan dating ( kryamana karma)
Kapan pahala karma akan diterima? Itu semua diatur oleh Yang Maha Kuasa dengan hukum beliau sendiri.
Punarbhawa
Artinya lahir kembali ( tumimbal lahir ). Hindu meyakini bahwa badan manusia tidak abadi, sedangkan jiwatman ( atma yang menghidupi jasad manusia) selalu mengalami kelahiran kembali menggunakan badan yang baru. Sebagaimana halnya manusia berganti pakaian karena pakaian yang lama sudah tidak layak dipakai.Kelahiran kembali jiwatman ke dunia adalah bertujuan untuk memperbaiki karma, sehingga atman akan menjadi semakin suci. Setiap kelahiran menjadi lingkaran kehidupan sehingga beberapa kelahiran akan membentuk beberapa lingkaran. Bentuk lingkaran yang dihasilkan tergantung pada hasil karma selama hidupnya. Jika setiap kehidupan lebih banyak berbuat kebaikan ( subhakarma) maka lingkaran akan semakin mengecil sehingga akan mendekati alam kesucian (keTuhanan). Sebaliknya jika dalam kelahiran ia berbuat lebih banyak dosa maka lingkaran akan semakin melebar dan menjauh dari kesucian Tuhan.
Moksa
Moksa adalah tujuan tertinggi umat Hindu yaitu bersatunya atman dengan Brahman ( Brahman atman aikyam). Dalam setiap kehidupan sampai meninggalnya seseorang maka jiwatman ( roh manuasia) akan menerima pahala karmanya dengan masuk sorga atau neraka. Selanjutnya jiwatman lahir kembali berulang-ulang yang bertujuan untuk membersihkan jiwatman dari ikatan karma sehingga bersih dan suci sampai dapat bersatu kembali dengan yang Maha Suci yaitu Brahman. Pada tingkatan pencapaian ini maka jiwatman akan mencapai kebahagiaan abadi ( sukha tan pawali duka).
Kamis, 19 Juli 2012
BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA
Ⅰ. PENDAHULUAN
Hiperplasia prostat jinak adalah pembesaran kelenjar prostat yang bisa membuat sulit buang air kecil.Hipertrofi prostat benigna / pembesaran prostat jinak merupakan penyakit pada pria tua dan jarang ditemukan pada usia sebelum 40 tahun. Prostat
normal pada pria mengalami peningkatan ukuran yang lambat dari lahir
sampai pubertas,namun ada juga peningkatan yang cepat dan kontinyu
sampai usia akhir 30an.1
Hipertrofi prostat benigna timbul
dalam jaringan kelenjar periurethral, yang terlibat tanpa fungsi
penting prostat atau tanpa asal keganasan. Jaringan kelenjar periuretral
meluas dan bagian prostat
yang tertekan disebut kapsula bedah. Jaringan hiperplastik bisa terdiri
dari satu diantara lima pola histologi : stroma, fibromuskular,
muskular, fibroadenomatosa dan fibromioadenomatosa.
Istilah
hipertrofi sendiri sebenarnya kurang tepat karena sebenarnya yang
terjadi adalah hiperplasi kelenjar periuretral yang kemudian mendesak
jaringan prostat yang asli ke perifer dan kemudian menjadi simpai bedah / kapsul bedah.Hiperplasia menyebabkan pembesaran prostat yang dapat membatasi aliran urin dari kandung kemih. 1,5,9,12,13,18
Kegagalan berkemih hasil dari pembesaran kelenjar prostat
dan obstruksi kandung kemih disebut gejala saluran kemih
bawah(LUT).Tidak semua laki-laki dengan BPH memiliki gejala saluran
kemih bawah, dan, juga, tidak semua laki-laki dengan LUT memiliki BPH.
Sekitar setengah dari pria didiagnosis dengan BPH histopatologi
menunjukkan LUT sedang sampai parah. Manifestasi klinis dari LUT
meliputi frekuensi kencing, urgensi, nokturia (bangun di malam hari saat
tidur untuk buang air kecil), memaksa penurunan atau sebentar-sebentar
aliran, atau sensasi dari pengosongan lengkap kurang. Komplikasi jarang
terjadi tetapi mungkin termasuk retensi urin akut ,gangguan pengosongan
kandung kemih, atau kebutuhan untuk operasi korektif.9,10,12
Volume prostat dapat
meningkat dari waktu ke waktu pada pria dengan BPH. Selain itu, aliran
urin puncak, volume sisa urin , dan gejala-gejala dapat memburuk dari
waktu ke waktu pada laki-laki dengan BPH tidak diobati. 12
Ⅱ. INSIDENS DAN EPIDEMOLOGI
BPH
dianggap sebagai bagian normal dari proses penuaan pada pria dan hormon
tergantung pada testosteron dan dihidrotestosteron (DHT) yang
diproduksi. Diperkirakan 50% laki-laki yang berumur 50 tahun dan 80-90%
laki-laki yang berumur 80 tahun menunjukkan BPH histopatologi12.Dengan
demikian, peningkatkan ukuran kelenjar dianggap normal dari proses
penuaan. Di Amerika Serikat pada tahun 2000, ada 4,5 juta kunjungan ke
dokter untuk BPH11,14.
Ⅲ. ANATOMI
Prostat adalah
kelenjar seukuran kenari yang merupakan bagian dari sistem reproduksi
laki-laki. Kelenjar ini terbuat dari dua lobus, atau wilayah, tertutup
oleh lapisan luar dari jaringan. Gambar menunjukkan, prostat terletak di depan rektum dan tepat di bawah kandung kemih, dimana urin disimpan. prostat juga mengelilingi uretra.3,13,14
Prostat adalah suatu organ kelenjar yang fibromuskular,yang terletak
persis di bawah kandung kemih.Berat Prostat
pada orang dewasa normal kira-kira 20 gram,didalamnya terdapat urethra
posterior dengan panjangnya 2,5-3cm.Pada bahagian anterior disokong oleh
ligamentum pubo prostatika yang melekatkan prostat pada simpisis
pubis.Pada bagian posterior prostat
terdapat vesikula seminalis,vas deferen,fasia denonvilliers dan
rectum.Fasia denonvilliers berasal dari fusi tonjolan dua lapisan
peritoneum,fasia ini cukup keras dan biasanya dapat menahan invasi
karsinoma prostat ke rectum sampai suatu stadium lanjut. Pada bahagian
posterior ini, prostat dimasuki oleh ductus ejakulatorius yang berjalan
secara oblique dan bermuara pada veromentanum didasar urethra prostatika
persis dibahagian proksimal spingter eksterna. Pada permukaan superior,
prostat
melekat pada bladder outlet dan spingter interna sedangkan dibagian
inferiornya terdapat diafragma urogenitalis yang dibentuk oleh lapisan
kuat fasa pelvis, dan perineal membungkus otot levator ani yang tebal.
Diafragma urogenital ini pada wanita lebih lemah oleh karena ototnya
lebih sedikit dan fasia lebih sedikit.1
(Gambar menunjukkan perbedaan antara prostat yang normal dan yang mengalami pembesaran.22)
IV.Histologi
Prostat terdiri atas 30-50 kelenjar tubulo alveolar yang mencurahkan sekretnya ke dalam 15-25 saluran keluar yang terpisah. Saluran ini bermuara ke uretra pada kedua sisi kolikulus seminalis. Kelenjar ini terbenam dalam stroma yang terutama terdiri dari otot polos yang dipisahkan oleh jaringan ikat kolagen dan serat elastis. Otot membentuk masa padat dan dibungkus oleh kapsula yang tipis dan kuat serta melekat erat pada stroma. Alveoli dan tubuli kelenjar sangat tidak teratur dan sangat beragam bentuk ukurannya, alveoli dan tubuli bercabang berkali-kali dan keduanya mempunyai lumen yang lebar, lamina basal kurang jelas dan epitel sangat berlipat-lipat. Jenis epitelnya berlapis atau bertingkat dan bervariasi dari silindris sampai kubus rendah tergantung pada status endokrin dan kegiatan kelenjar. Sitoplasma mengandung sekret yang berbutir-butir halus, lisosom dan butir lipid. Nukleus biasanya satu, bulat dan biasanya terletak basal. Nukleoli biasanya terlihat di tengah, bulat, dan kecil.
Prostat terdiri atas 30-50 kelenjar tubulo alveolar yang mencurahkan sekretnya ke dalam 15-25 saluran keluar yang terpisah. Saluran ini bermuara ke uretra pada kedua sisi kolikulus seminalis. Kelenjar ini terbenam dalam stroma yang terutama terdiri dari otot polos yang dipisahkan oleh jaringan ikat kolagen dan serat elastis. Otot membentuk masa padat dan dibungkus oleh kapsula yang tipis dan kuat serta melekat erat pada stroma. Alveoli dan tubuli kelenjar sangat tidak teratur dan sangat beragam bentuk ukurannya, alveoli dan tubuli bercabang berkali-kali dan keduanya mempunyai lumen yang lebar, lamina basal kurang jelas dan epitel sangat berlipat-lipat. Jenis epitelnya berlapis atau bertingkat dan bervariasi dari silindris sampai kubus rendah tergantung pada status endokrin dan kegiatan kelenjar. Sitoplasma mengandung sekret yang berbutir-butir halus, lisosom dan butir lipid. Nukleus biasanya satu, bulat dan biasanya terletak basal. Nukleoli biasanya terlihat di tengah, bulat, dan kecil.
V. ETIOLOGI
Penyebab Benign prostate hyperplasia tidak di ketahui.BPH
dianggap sebagai bagian normal dari proses penuaan pada pria dan hormon
tergantung pada testosteron dan dihidrotestosteron (DHT) yang
diproduksi.Salah satu teori ialah teori testosterone(T) iaitu T bebas
yang dirubah menjadi Dehydrotestosterone(DHT) oleh enzim 5 a reduktase
yang merupakan bentuk testosterone yang aktif yang dapat ditangkap oleh
reseptor DHT didalam sitoplasma sel prostat
yang kemudian bergabung dengan reseptor inti sehingga dapat masuk
kedalam inti untuk mengadakan inskripsi pada RNA sehingga akan
merangsang sintesis protein.Teori yang disebut diatas menjadi dasar
pengobatan BPH dengan inhibitor 5a reduktase. 3,5,10,12
Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya BPH adalah:
- Peranan dari faktor pertumbuhan sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat.
- Meningkatkan lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati
- Teori sel stem menerangkan bahwa terjadi proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan.1
ⅤI. PATOFISIOLOGI
Penyebab BPH belum diketahui dengan pasti, ada beberapa pendapat dan fakta yang menunjukan, ini berasal dan proses yang rumit dari androgen dan estrogen. Dehidrotestosteron yang berasal dan testosteron dengan bantuan enzim 5-α reduktase diperkirakan sebagai mediator utama pertumbuhan prostat. Dalam sitoplasma sel prostat ditemukan reseptor untuk dehidrotestosteron (DHT). Reseptor ini jumlahnya akan meningkat dengan bantuan estrogen. DHT yang dibentuk kemudian akan berikatan dengan reseptor membentuk DHT-Reseptor komplek. Kemudian masuk ke inti sel dan mempengaruhi RNA untuk menyebabkan sintesis protein sehingga terjadi protiferasi sel. Adanya anggapan bahwa sebagai dasar adanya gangguan keseimbangan hormon androgen dan estrogen, dengan bertambahnya umur diketahui bahwa jumlah androgen berkurang sehingga terjadi peninggian estrogen secara retatif.
Diketahui estrogen mempengaruhi prostat bagian dalam (bagian tengah, lobus lateralis dan lobus medius) hingga pada hiperestrinism, bagian inilah yang mengalami hiperplasia .
Penyebab BPH belum diketahui dengan pasti, ada beberapa pendapat dan fakta yang menunjukan, ini berasal dan proses yang rumit dari androgen dan estrogen. Dehidrotestosteron yang berasal dan testosteron dengan bantuan enzim 5-α reduktase diperkirakan sebagai mediator utama pertumbuhan prostat. Dalam sitoplasma sel prostat ditemukan reseptor untuk dehidrotestosteron (DHT). Reseptor ini jumlahnya akan meningkat dengan bantuan estrogen. DHT yang dibentuk kemudian akan berikatan dengan reseptor membentuk DHT-Reseptor komplek. Kemudian masuk ke inti sel dan mempengaruhi RNA untuk menyebabkan sintesis protein sehingga terjadi protiferasi sel. Adanya anggapan bahwa sebagai dasar adanya gangguan keseimbangan hormon androgen dan estrogen, dengan bertambahnya umur diketahui bahwa jumlah androgen berkurang sehingga terjadi peninggian estrogen secara retatif.
Diketahui estrogen mempengaruhi prostat bagian dalam (bagian tengah, lobus lateralis dan lobus medius) hingga pada hiperestrinism, bagian inilah yang mengalami hiperplasia .
Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra pars prostatika
dan akan menghambat aliran urine. Keadaan ini menyebabkan peningkatan
tekanan intravesikal. Untuk dapat mengeluarkan urin, buli-buli harus
berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan itu. Kontraksi yang
terus-menerus ini menyebabkan perubahan anatomik dari buli-buli berupa
hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan
divertikel buli-buli. Fase penebalan otot detrusor ini disebut fase
kompensasi otot dinding .
Perubahan
struktur pada buli-buli dirasakan oleh pasien sebagai keluhan pada
saluran kemih sebelah bawah atau lower urinary tract symptom (LUTS) yang
dahulu dikenal dengan gejala-gejala prostatismus.
Dengan semakin meningkatnya resistensi uretra, otot detrusor masuk ke dalam fase dekompensasi dan akhirnya tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin. Tekanan intravesikal yang semakin tinggi akan diteruskan ke seluruh bagian buli-buli tidak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara ureter ini dapat menimbulkan aliran balik urin dari buli-buli ke ureter atau terjadi refluks vesico-ureter. Keadaan ini jika berlangsung terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis, bahkan akhirnya dapat jatuh ke dalam gagal ginjal5,14,19.
Dengan semakin meningkatnya resistensi uretra, otot detrusor masuk ke dalam fase dekompensasi dan akhirnya tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin. Tekanan intravesikal yang semakin tinggi akan diteruskan ke seluruh bagian buli-buli tidak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara ureter ini dapat menimbulkan aliran balik urin dari buli-buli ke ureter atau terjadi refluks vesico-ureter. Keadaan ini jika berlangsung terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis, bahkan akhirnya dapat jatuh ke dalam gagal ginjal5,14,19.
ⅥI. DIAGNOSIS
A.GAMBARAN KLINIS
Obstruksi prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih maupun keluhan diluar saluran kemih.
1. Gejala pada saluran kemih bagian bawah
Disebut juga Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) atau Prostatismus. Terdiri atas gejala obstruksi dan iritasi.
a. Gejala Obstruksi
- Hesitansi ketika menunggu saat permulaan miksi
- Pancaran miksi lemah
- Intermitensi atau pancaran miksi terputus-putus
- Miksi tidak puas
- Menetes setelah miksi
b. Gejala Iritasi
- Frekuensi
- Nokturi
- Urgensi
- Disuri
Timbulnya
gejala LUTS merupakan manifestasi kompensasi buli-buli untuk
mengeluarkan urine. Pada suatu saat, otot buli-buli mengalami kepayahan
sehingga jatuh ke fase dekompensasi yang diwujudkan dalam bentuk retensi
urine akut. Timbulnya dekompensasi buli-buli disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu volume buli-buli tiba-tiba terisi penuh, massa prostat tiba-tiba
membesar dan setelah mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan
kontraksi otot detrusor atau yang dapat mempersempit leher buli-buli.
2. Gejala pada saluran kemih bagian atas
Keluhannya
berupa gejala obstruksi antara lain nyeri pinggang, benjolan di
pinggang (merupakan tanda hidronefrosis) atau demam yang merupakan tanda
infeksi atau urosepsis.
3. Gejala di luar saluran kemih
Kadang
pasien datang ke dokter mengeluhkan adanya hernia inguinalis atau
haemorrhoid. Timbulnya kedua penyakit ini mungkin karena sering mengejan
pada saat miksi sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intra
abdominal.
Pada
pemeriksaan fisik bisa didapatkan buli-buli yang terisi penuh dan
teraba massa di daerah supra simfisis akibat retensi urin. Kadang
didapatkan urine yang selalu menetes tanpa disadari oleh penderita, yang
merupakan pertanda dari irikontinensia paradoksa.
Pemeriksaan
colok dubur dapat memberi kesan keadaan tonus sfingter anus, mukosa
rektum, kelainan lain seperti benjolan di dalam rektum dan prostat.
Pada perabaan dengan colok dubur perlu diperhatikan
- Konsistensi prostat (pada pembesaran jinak, konsistensinya kenyal)
- Adakah asimetri
- Adakah nodul pada prostat
- Apakah batas atas dapat diraba
Derajat
berat obstruksi dapat diukur dengan menentukan jumlah sisa urin setelah
miksi spontan. Sisa urin ditentukan dengan mengukur urin yang masih
dapat keluar dengan kateterisasi. Sisa urin dapat pula diketahui dengan
ultrasonografi kandung kemih setelah miksi. Sisa urin lebih dari 100 cc
biasanya dianggap sebagai batas indikasi untuk melakukan intervensi pada
hipertrofi prostat.
Derajat
berat obstruksi dapat pula diukur dengan mengukur pancaran urin pada
waktu miksi, yang disebut uroflowmetri. Angka normal pancaran kemih
rata-rata 10-12 ml/detik dan pancaran maksimal sampai sekitar 20
ml/detik. Pada obstruksi ringan pancaran menurun antara 6-8 ml/detik,
sedangkan pancaran maksimal menjadi 15 ml/detik atau kurang. 2,5,6,10,13,14
,18
Derajat Berat BPB berdasarkan Gambaran Klinik
B. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
BNO-IVP
BNO-IVP adalah pemeriksaan radiologi dengan menggunakan kontras untuk menilai sistem urinarius. Pada pemeriksaan ini, kontras disuntikkan melalui vena dan kemudian difoto menggunakan sinar x. Kontras tersebut berguna agar urine menjadi terlihat pada sinar x dan bila ada halangan atau hambatan pada saluran kemih maka akan terdeteksi.Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat badan.
BNO-IVP
BNO-IVP adalah pemeriksaan radiologi dengan menggunakan kontras untuk menilai sistem urinarius. Pada pemeriksaan ini, kontras disuntikkan melalui vena dan kemudian difoto menggunakan sinar x. Kontras tersebut berguna agar urine menjadi terlihat pada sinar x dan bila ada halangan atau hambatan pada saluran kemih maka akan terdeteksi.Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat badan.
Pada BPH dengan BNO-IVP ditemukan :
a. Indentasi caudal buli-buli
b. Elevasi pada intraureter menghasilkan bentuk J-ureter (fish-hook appearance)
c. Divertikulasi dan trabekulasi vesika urinaria 7,19
a. Indentasi caudal buli-buli
b. Elevasi pada intraureter menghasilkan bentuk J-ureter (fish-hook appearance)
c. Divertikulasi dan trabekulasi vesika urinaria 7,19
Indikasi Pemeriksaan BNO-IVP adalah renal agenesis,polyuria,BPH(benign prostatic
hyperplasia),congenital anomaly(duplication of ureter and
pelvis,ectopic kidney,horseshoe kidney,malroration),
hydroneprosis,pyelonepritis,dan hipertensi renal.
Kontra Indikasi
- Alergi terhadap media kontras
- Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung
- Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung
- Multi myeloma
- Neonatus
- Diabetes mellitus tidak terkontrol/parah
- Pasien yang sedang dalam keadaan kolik
- Hasil ureum dan creatinin tidak normal
Persiapan Pasien
- Pasien makan bubur kecap saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum pemeriksaan BNO-IVP dilakukan.
- Pasien tidak boleh minum susu, makan telur serta sayur-sayuran yang berserat.
- Jam 20.00 pasien minum garam inggris (magnesium sulfat), dicampur 1 gelas air matang untuk urus-urus, disertai minum air putih 1-2 gelas, terus puasa.
- Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara guna meminimalisir udara dalam usus.
- Jam 08.00 pasien datang ke unit radiologi untuk dilakukan pemeriksaan, dan sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta buang air kecil untuk mengosongkan blass.
- Yang terakhir adalah penjelasan kepada keluarga pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan dan penandatanganan informed consent.20
7. Kriteria Gambar
- Foto 5 menit post injeksi
- Tampak fungsi sekresi dan ekskresi ginjal
- Foto 15 menit post injeksi
- Tampak kontras mengisi system pelviocalyseal.
- Foto 30 menit post injeksi (full blass)
- Tampak vesica urinaria terisi penuh oleh kontras
- Foto Post Mixi
- Tampak vesica urinaria yang telah kosong.
Gambar 1.Tampak pemeriksaan BNO-IVPdengan urogram normal20.
Gambar 2.Tampak “Fish Hook appearance”(di tandai dengan anak panah) pada gambar di atas.24
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN IVP
- Kelebihan
- Bersifat invasif.
- IVP memberikan gambaran dan informasi yang jelas, sehingga dokter dapat mendiagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat mulai dari adanya batu ginjal hingga kanker tanpa harus melakukan pembedahan
- Diagnosa kelainan tentang kerusakan dan adanya batu pada ginjal dapat dilakukan.
- Radiasi relative rendah 5. relative aman
- Kekurangan
- Selalu ada kemungkinan terjadinya kanker akibat paparan radiasi yang diperoleh.
- Dosis efektif pemeriksaan IVP adalah 3 mSv, sama dengan rata-rata radiasi yang diterima dari alam dalam satu tahun.
- Penggunaan media kontras dalam IVP dapat menyebabkan efek alergi pada pasien, yang menyebabkan pasien harus mendapatkan pengobatan lanjut.
- Tidak dapat dilakukan pada wanita hamil.20
USG
USG dapat dilakukan secara transabdominal atau transrektal (trans rectal ultrasography = TRUS). Selain untuk mengetahui pembesaran prostat, pemeriksaan ini dapat pula menentukan volume vesika urinaria, mengukur sisa urin dan keadaan patologi lain seperti divertikel, tumor dan batu. Dengan TRUS dapat diukur besar prostat untuk menentukan jenis terapi yang tepat. Jika ada kecenderungan ke arah keganasan/kanker prostat maka pemeriksaan dengan USG ini dianjurkan.19
Pada USG :
o Pembesaran kelenjar pada zona sentral
o Nodul hipoechoid atau campuran echogenic
o Kalsifikasi antara zona sentral
o Volume prostat > 30 ml 8
USG dapat dilakukan secara transabdominal atau transrektal (trans rectal ultrasography = TRUS). Selain untuk mengetahui pembesaran prostat, pemeriksaan ini dapat pula menentukan volume vesika urinaria, mengukur sisa urin dan keadaan patologi lain seperti divertikel, tumor dan batu. Dengan TRUS dapat diukur besar prostat untuk menentukan jenis terapi yang tepat. Jika ada kecenderungan ke arah keganasan/kanker prostat maka pemeriksaan dengan USG ini dianjurkan.19
Pada USG :
o Pembesaran kelenjar pada zona sentral
o Nodul hipoechoid atau campuran echogenic
o Kalsifikasi antara zona sentral
o Volume prostat > 30 ml 8
Gambar 3.Tampak ukuran prostat membesar,tampak indentasi caudal ke buli-buli.23
CT scan
CT
Scan adalah salah satu peralatan radiodiagnostik dengan menggunakan
sinar-x. pada dasarnya gambar yang dihasilkan merupakan pemetaan dari
penyerapan objek terhadap sinar-x . Perbedaan mendasar dengan pemotretan
sinar-x biasa (konvensional) adalah gambar yang ditampilkan merupakan
gambar potongan axial, sedangan dengan pemotretan sinar-x konvensional
gambar yang dihasilkan adalah gambaran AP,PA atau lateral. Dengan kata
lain CT Scan adalah alat yang dapat menghasilkan gambar potongan axial.Pada CT-Scan pada BPH ditemukan gambaran ukuran prostat membesar di atas ramus superior simfisis pubis. 8
Gambar 4.Tampak ukuran prostat membesar di atas ramus superior simfisis pubis.16
C.PEMERIKSAAN LABORATORIUM
- Sedimen urin diperiksa karena kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi pada saluran kemih
- Kultur urin untuk mencari jenis kuman yang menyebabkan infeksi dan menentukan sensitifitas kuman terhadap beberapa antimikroba yang diujikan
- Pemeriksaan darah
- elektrolit
- ureum (blood urea nitrogen)
- kreatinin3
Untuk mengetahui fungsi ginjal.
- Prostate Specific Antigen (PSA) di periksa untuk mengetahui adanya keganasan
Pemeriksaan lain
- Urine Flow Study
- Cystoscopy2,5,6,13,14,15,18
ⅦI. DIAGNOSIS BANDING
Kanker Prostat
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi erektil dan gejala lainnya17.
Jika
pada pemeriksaan colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan
pemeriksaan USG.Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa
diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang.21
Aksial transrectal ultrasonografi (TRUS) scan menunjukkan area hypoechoic luas (panah) di daerah tepi kanan. Biopsi mengungkapkan adenokarsinoma prostat. 17
Aksial transrectal sonogram pada pasien dengan hasil normal selama pemeriksaan colok dubur dan antigen prostat-khusus (PSA) tingkat 9 ng / mL. Gambar menunjukkan daerah yang luas hypoechoic bilateral tetapi sebagian besar sisi kiri di daerah tepi (panah). Biopsi menegaskan Gleason kelas 8 kanker prostate.Ketidakteraturan Minor capsular hadir di sebelah kiri, ini adalah konsisten dengan tumor T3. 17
Metastasis kanker prostat (panah) melibatkan jaringan lunak di sisi kanan dasar tengkorak. Pasien disajikan dengan sisi kanan palsi saraf kranial XII. 17
ⅧI. PENGOBATAN
Terdapat 2 jenis obat yang di gunakan untuk mengobati BPH iaitu:
· Alfa-blockers-obat
ini membantu relaksasi fiber-fiber otot yang ada di prostat ini dapat
menghalang dari terjadi obstruksi saluran kemih.Obat ini tidak mereduksi
saiz prostat.Contohnya terazosin (Hytrin), alfuzosin (Xatral) dan tamsulosin (Flomax MR).
· 5-alpha-reductase inhibitors seperti finasteride (Proscar) menghalang pembesaran prostat dan mengurangi saiz kelenjar itu.15
Pembedahan
Pembedahan
merupakan “gold standard” untuk mengobati dan mengurangi
simptom-simptom BPH.Jenis pembedahan yang tersering adalah
TURP(Transurethral resection of the prostate) iaitu mengeluarkan
bahagian yang mengalami pembesaran.Jika pembesarannya sedikit maka
kaedah TUI(Transurethral incision) dijalankan.5,15
Contoh Pembedahan yang lain:
- Microwave thermotherapy
Dalam
pengobatan ini, tisu-tisu prostat ini dipanaskan sehingga 45ÂșC.Ini
mengurangi saiz prostat menyebabkan sel-sel di central prostat mati. Pengobatan ini dijalankan melalui urethra.
- Electrovaporisation
Dalam prosedur ini tisu prostat yang bermasalah di keluarkan dengan cara
evaporasi dengan menggunakan arus listrik. Terapi ini di jalankan melalui
endoscopy.
- Laser-resection
Ini adalah pengobatan secara endoskopi, tisu –tisu prostat
di keluarkan dengan laser.Satu saluran di bentuk dengan memasukkan satu
tube yang di perbuat dari besi atau plastik yang menetap di tempat yang
ada obstruksi di urethra yang disebabkan oleh prostat.Terapi ini jarang di jalankan.15
VIIIII.Komplikasi benign prostatic hiperplasia16:
- Retensi urin
- hydronephrosis and hydroureter dan kegagalan ginjal
- Infeksi saluran kemih yang sering
- Diverticula vesika urinaria
- Hematuri yang sering
Langganan:
Postingan (Atom)