1.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA KASUS TRAUMA KEPALA PADA KEADAAN GAWAT DARURAT
Tujuan pemeriksaan
radiologis
Menemukan fraktur,
pendarahan ekstra dan intra serebral serta komplikasi lain akibat trauma. Untuk
pasien dengan GCS<14 atau cidera kepala berat, gunakan CT scan kepala
Pemeriksaan
Radiologis
-
Foto Polos
Teknik pemeriksaan Foto polos :
-
Foto polos kepala dibuat AP dan
Lateral saja.
-
Sebaiknya pada foto lateral
digunakan sinar horizontal sehingga servikal masuk lapangan radiografi.
-
Dilarang memanipulasi pasien,
terutama bila diduga ada fraktur servikal
-
Untuk trauma wajah dapat digunakan
foto Waters bila memungkinkan
-
CT scan
Indikasi pemeriksaan CT scan kepala:
-
Seluruh pasien dengan GCS <13,
atau pasien yang GCS nya turun menjadi ,13 atau ,14, dalam dua jam setelah trauma
-
Defisit neurologis fokal
-
Dicurigai fraktur cranium terbuka
atau terdepresi, atau tanda fraktur basis cranii
-
Kejang post traumatik
-
Muntah lebih dari sekali
-
Kehilangan kesadaran, dan manapun
di antara yang berikut ini
§ Usia lebih dari 65 th
§ Kuagulopati
§ Mekanisme cedera yang berbahaya misalnya jatuh dari ketinggian
§ Amnesia antegrade yang lebih dari 30 menit
Teknik
Pemeriksaan CT scan Kepala
-
Dilakukan dengan posisi pasien
berbaring, potongan aksial
-
Bila perlu dilakukan potongan
lebih bawah garis OM Line (REIDS), bila dicurigai adanya fraktur wajah dan
basis cranii
-
Bila perlu dilakukan reformatting
sagital atau koronal dan 3 demensi.
Window tulang pada daerah fraktur dan tidak
tidak digunakan kontras media.
sumber: RUSDY GHSZALI MALUEKA.RADIOLOGI DIAGNOSTIK.2011.Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar