Abdomen 3 posisi adalah prosedur
pemeriksaan radiografi pada daerah abdomen khususnya untuk
memperlihatkan kelainan yang terjadi pada tractus digestivus /
gastrointestinal yang dilakukan dalam 3 posisi pemotretan.
apakah abdomen akut itu? dan apa saja yang masuk kategori abdomen akut?
abdomen akut adalah keadaan sakit perut mendadak yang memerlukan tindakan segera.
macam abdomen ak ut : ileus, perforasi (kebocoran dinding usus), ascites, massa intra abdominal.
bagaimanakah teknik pemeriksaan radiografi abdomen 3 posisi?
Teknik radiografi abdomen untuk kasus
abdomen akut dilakukan dalam 3 posisi yaitu abdomen AP supine, Abdomen
AP setengah duduk, dan abdomen LLD.
1. ABDOMEN AP
apakah tujuan dari masing-masing posisi?2. ABDOMEN SETENGAH DUDUK
- Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan, MSP tubuh berada di pertengahan meja. kedua tangan diatur lurus disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus.
- Posisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada simfisis pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. Pelvis TIDAK mengalami rotasi (terlihat dari kedua SIAS berjarak sama dikedua sisinya)
- CR : vertikal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca
- FFD : 100 cm
- Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan nafas!!!” lalu ekspos.)
3. ABDOMEN LLD
- Posisi Pasien : pasien duduk diatas meja pemeriksaan dengan menempatkan MSP tubuh sejajar kaset, kedua tangan lurus disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus.
- Posisi Objek : kaset berada dibelakang tubuh pasien, aturlah kaset dengan batas atas procxypoid dan batas bawahnya simfisis pubis, pelvis dan shoulder TIDAK mengalami rotasi.
- CR : horisontal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca (umbilikus)
- FFD : 100 cm
- jangan lupa memakai grid
- Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan nafas!!!” lalu ekspos.)
- Posisi Pasien : Pasien tidur miring ke sisi kiri, kedua genue ditekuk (difleksikan), kedua tangan diletakkan ditas kepala
- Posisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada simfisis pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. kaset berada dibelakang punggung.
- CR : horizontal sejajar kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca.
- FFD : 100 cm
- Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : “buang nafas….. tahan!!!” atau “tahan nafas!!!” lalu ekspos.)
- Abdomen AP : memperlihatkan ada/tidaknya penebalan/distensi pada kolon yang disebabkan karena massa atau gas pada kolon itu.
- Abdomen setengan duduk : untuk menampakkan udara bebas dibawah diafragma.
- Abdomen LLD : untuk memperlihatkan air fluid level atau udara bebas yang mungkin terjadi akibar perforasi kolon.
supaya terpisah dengan udara di lambung.
pada pasien tersangka kebocoran dinding usus, udara akan berada pada
permukaan teratas. jika dibuat foto RLD, udara bebas itu kan tampak
menyatu/bercampur dengan udara diusus sehingga patologisnya sulit
dinilai.
apa tujuan eksposi dilakukan saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh?
pada saat tahan nafas, pergerakan usus akan berhenti, diafragma akan naik dan gambaran abdomen akan tampak jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar