Cari Blog Ini

Senin, 11 Juli 2011

Kualitas Radiografi

    Kualitas atau mutu gambaran radiografi ditentukan oleh nilai kontras radiografi. Adapun nilai kontras radiografi dapat diukur dengan perolehan nilai densitasnya, melalui pengukuran film radiografi tersebut dengan menggunakan densitometer. Menurut RR.Calton (1992 : 253) kualitas radiografi adalah kemampuan suatu pencitraan radiografi untuk memberikan informasi yang baik guna menegakkan diagnosa. Kualitas radiografi antara lain ditentukan oleh :

 A. Densitas
     Pengertian densitas adalah kerapatan, akan tetapi pada radiografi sering dihubungkan dengan derajat kehitaman film Densitas merupakan parameter radiografi yang mudah untuk dinilai. Densitas yang baik adalah yang mampu menggambarkan struktur anatomi yang dapat dilihat oleh mata. Mata manusia hanya mampu melihat densitas dalam rentang 0,25 – 2,5 (RR. Charlton, 1992: 186). Densitas radiografi adalah derajat kehitaman dari perak metal hitam yang tersisa dalam emulsi. Densitas menentukan kesempurnaan bayangan pada film dan sebagai indikasi cukupnya intensitas sinar x yang menembus objek. Jika intensitas sinar x besar maka dnsitas akan tinggi (high density) dan pada film akan brwarna hitam, sedagkan untuk intensias sinar x yang kecil maka densitas akan rendah (low density).

B. Kontras.
     Kontras radiografi adalah perbedaan derajat kehitaman pada film radiografi yang disebabkan karena perbedaan atenuasi dari intensitas radiasi yang sampai ke film setelah melewati objek. Kontras radiografi terbagi atas kontras objektif dan kontras subjektif. Adapun yang akan dibahas oleh peneliti adalah kontras objektif, yaitu perbedaan densitas dari bagian-bagian gambar dalam satu film yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, dengan menggunakan alat densitometer. Kontras subjektif adalah pedaan derajat kehitaman dimana penilaiannya berdasarkan kesaggupan mata dari tiap-tiap individu. Dalam hal ini penilaiannya tergantung pada faktor usia dan kesehatan mata individu tersebut.

1 komentar: