Cari Blog Ini

Selasa, 19 April 2011

RENOGRAM


Renogram
Pemeriksaan ini dilakukan adalah sebagai pelacak awal yang berperan membantu dokter dalam mendiagnosa fungsi ginjal. Dalam hal ini pemeriksaan dilakukan secara INVIVO. Pemeriksaan secara INVIVO yaitu perinsipnya memasukan radiofarmaka kedalam tubuh melalui pembuluh darah kemudian dideteksi diluar tubuh. Hasil pemeriksaan akan berbentuk angka dan kurva, sedangkan radiofarmaka yang digunakan untuk mendiagnosa biasanya digunakan hippuran I-131, yang disuntikan melalui pembuluh darah balik dan dideteksi pada daerah ginjal kanan dan kiri.


Gambar letak detector mengikuti anatomi ginjal
Dibawah ini akan diberikan diagram alur untuk memberikan sedikit gambaran mengenai renograf BI 753 berserta cara kerjanya.



Blok diagram renograf
Cara kerjanya:
Setelah senyawa hippuran I-131 disuntikan kedalam tubuh pasien kemudian dideteksi oleh detector Na L(TI) disini dipancarkan radiasi diubah menjadi pulsa listrik dan masuk ke penguat awal, disini pulsa dikuatkan dan diperbaiki untuk syarat masuk ke penguat linier. Di dalam penguat linier, pulsa dimantapkan disamping dikuatkan untuk selanjutnya masuk ke unit TSCA untuk dipilih pulsa masukannya dari pemilih isotop sesuai yang dikehendaki. Pulsa keluaran TSCA masuk ke counter, disamping itu pulsa keluaran TSCA tersebut juga masuk ke interface selanjutnya ditampilkan berupa data/kurva oleh computer dan printer.
Bentuk kurva nomal



Hasil dari proses operasi renograf, dapat digambarkan dalam bentuk kurva renograf seperti diatas. Guna mempelajari fungsi ginjal berdasarkan kurva ini, maka kurva tersebutdapat dibagi menjadi 3 fase atau tiga bagian proses pengamatan yaitu fase pertama disebut fase pembuluh darah, fase kedua disbut fase sekresi dan fase ke tiga  disebut fase ekskresi.
Fase pertama berlangsung sangat cepat, yaitu hanya berlangsung sekitar 30 detik, ini terjadi setelah perunut radioisotp di suntikan ke pembuluh darah. Fase ini tidak begitu penting diamati, sebab jarang terjadi kelainan di dalam fase pertama ini.
Fase kedua menggambarkan pengambilan bahan perunut oleh ginjal, didalam ginjal terjadi proses pemisahan zat yang tidak digunakan lagi oleh tubuh akan dikeluarkan lewat piala ginjal (renal-pelvis). Pada saat terkumpulkan pada piala ginjal, kurva renograf akan mencapai puncaknya. Didalam keadaan normal fase kedua ini berlangsung antara 2 sampai 5 menit. Inclination atau kemiringan dari fase kedua inidapat menentukan keadaan dari aliran darah ke ginjal.
Dan fase ke 3  memberikan gambaran proses pembuangan perunut dari piala ginjal atau pembuangan bahan perunut dari piala ginjal ke buli buli yang selanjutnya ikut terbuang keluar tubuh bersama air seni. Laju fase ke tiga ini sangat dipengaruhi oleh keadaan hidrasi kapasitas piala ginjal dan anatomic dari piala ginjal ke ureter (saluran air seni). Analisa kurva renogram ini biasanyadilakukan dengan melihat beberapa tanda atau parameter berikut:
-          Kemiringan/slope dari setiap fase
-          Waktu paroh dari kurva naik maupun turun
-          Perbandingan (rasio)dari level laju cacah
Berdasarkan kurva yang dihasilkan bias diperkirakan letak penyumbatan yang total atau sebagian dan juga bias digunakan untuk evaluasi hasil pencangkokan ginjal ginjal sudah berfungsi baik atau belum. Ada 9 parameter yang biasa dipergunakan oleh dokter yaitu:
-          Up slop time (menit)
-          T.maks (menit)
-          T ½
-          T 2/3
-          Nilai maks (max volve)
-          Up Slpoe/(T mak-T1)
-          Down slope T ½
-          Down slpoe T 2/3
-          Reno Indeks



Gambar Kurva Renogram
Langkah-langkah melakukan renogram:
1.       Pasien sebelumnya dipersiapkan dalam keadaan hidrasi (diberi minum air kurang lebih 2 gelas)
2.       Sementara itu dosis senyawa hippuran I-131 yang disuntikan sejumlah 20 uCi untuk orang dewasa yang disiapkan dalam mikro spuit. Pekerja memakai sarung tangan karet sebagai pengaman. Dosis dihitung dengan memperhitungkan waktu paruh I-131

3.       Pasien ditempatkan pada kursi periksa (kalau pasien bias duduk) atau ditempatkan di tempat tidur periksa. Seterusnya kolimator ditempelkan pada pinggang kanan dan kiri sesuai letak dari ginjal.
4.       Senyawa Hippuran I-131 yang telah disiapkan disuntikan pada vena cava cubiti. Bersamaan dengan ini tombol atur lagi kita tekan sebagai tanda operasi pencacah sudah mulai dengan penampil cacah mulai dari nol, atau cukup Y saja sebagai mulai pencacahan
5.       Pemeriksaan dilakukan maksimal 15 menit dan dapat diperpanjang menurut keperluannya.

Kesimpulan:
Dari kesalamatan kerja radiasi dosis yang diberikan kepada pasien relatip kecil (20 uCi), dimana tidak ada gangguan fungsi ginjal sebab senyawa hippuran I-131 akan segera dikeluarkan bersama urine. Karena kecilnya dosis yang diberikan kepada pasien tidak memberikan pengaruh/membahayakan pada sekelilingnya, sehingga tidak perlu dilakukan isolasi terhadap pasien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar