Thyroid uptake adalah perangkatyang digunakan untuk mempelajari kecepatan kelenjar gondok mengakumulasikan dan melepaskan iodiom (I). Iodiummerupakan komponen utama yang membentuk hormone tiroksin yang berguna bagi metabolisme tubuh. Prosedur ini menggunakan radio isotop Iodium I-131 sebagai perunut yang biasanya diberikan dalam bentuk kapsul. Kapsul aktif ini diukur aktifitasnyadengan alat tersebut. Hasil pengukuran digunakan sebagai acuan standar. Setelah itu kapsul tersebut diberikan kepada pasien secara oral. Isotop iodiom yang terakumulasi pada kelenjar gondok di ukur aktivitas bersihnya (yaitu aktifitas setelah dikurangi cacah latarnya) pada interval waktu tertentu. Selanjutnya data hasil pengukuran tercatat secara otomatis dalam computer.
Hasil serangkaian pengukuran setelah pemberian kapsul iodium dibandingkan dengan refrensi (atau nilaiperhitungan peluruhan). Hasil ini merupakan kurva presentasi aktivitas iodium yang terukur dalam kelenjar tadi. Pola hasil pengukuran terlihat pada gambar kurva fungsi thyroid seperti pada gambar berikut
Gambar kurva fungsi thyroid
Penjelasa persentasi fungsi thyroid (tangap kelenjar gondok terhadap iodium) pada gambar diatas:
1. Thyroid normal
2. Hypothyroid
3. Hyperthyroid
4. Hyperthyroid severe
5. Organification defect
Kurva ini akan menunjukan uji dinamik fungsi tangkap kelenjar gondok (thyroid) terhadap iodium dalam proses pembentukan dan pelepasan hormone serta interaksinya dengan kelenjar pituitary.
Nilai normal tangkapan thyroid bervariasi dari 8 sampai 80%. Nilai normal setelah pemberian dosis 2 dan 4 jam adalah 10-30 %. Sedangkan untuk 24 jam adalah 25-55%, dan untuk 48 jam adalah 30-60%. Persentase tangkapan 2 dan 4 jam pertama adalah sangat berguna untuk meng diagnosis hyperthyroid. Sedangkan pada 24 jam dan berikutnya sangat berarti untuk hypothyroid karena pada saat itu aktivitas cacah latar pada jaringan non-tyhroid telah menurun.
Persiapan Pemeriksa:
1. Pasien harus puasa selama 12 jam sebelum melakukan uji kelenjar gondok
2. Pasien diberi keterangan tentang prosedur pengujian
3. Pasien ditanya tentang penyakit yang ernah dideritanya
4. Pasien ditanya tentang obat-obatan yang dimakan/sedang digunakan.
5. Pasien diperiksakan darahnya bila perlu
6. Pasien diberi kapsul atau larutan I-131
7. 2 (dua) jam setelah pemberian kapsul atau larutan, pasien dicacah di leher(thyroid) serta pada paha(latar belakang)
8. Persentasi tangkap thyroid (((Cpm - (Cpm paha))/ (Cpm standar)) x 100%
9. Jika hasil uji pada dua jam menunjukan hyperthyroid, pasien dicacah lagi pada jam ke empat setelah diberikan kapsul.
Hal Penting yang harus di perhatikan:
1. Kapsul yang akan diberikan di cacah dan cacahannya digunakan sebagai cacahan standar
2. Jarak cacahan harus sam setiap kali pengukuran
3. Phantom dapat disimulasi
4. Pencacahan latar pada tubuh pasien harus dilakukan
5. Jika 2 kapsul atau lebih diberikan kepada pasien, kapsul dicacah satu persatu dan jumlah kedua cacahan merupakan cacahan standar
6. Jika pemberian kapsul atau larutan harus dilakukan sebelum pemberian kapsul atau larutan
7. Jika pasien baru saja mendapatkan terapi dengan iodium, maka pencacahan latar belakang harus dilakukan.
8. Jika pasien sedang minum obat yang dapat mempengaruhi hasil uji, pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan Isotop Tc-99 m.
hj
jk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar