Cari Blog Ini

Senin, 24 Oktober 2011

KORELASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE “PEARSON PRODUCT MOMENT”

KORELASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE  “PEARSON PRODUCT MOMENT”

Contoh Kasus:
Seorang Mahasiswa bernama derama melakukan penelitian terhadap HUBUNGAN ANATARA INSENTIF DENGAN LOYALITAS KERJA. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur kuisioer.  De rama membuat 2 variabel, yaitu Insentif dan Loyalitas Kerja. Tiap- tiap variable dibuat beberapa butir pertanyaan dengan menggunakan skala likert, yaitu angka  1= Sangat tidak setuju, 2= Tidak setuju, 3= Setuju, 4= Sangat setuju. Setelah  membagikan kepada 100 responden didapatkan skor total item-item:
Subjek
INTENSIF
LOYALITAS KERJA
1
48
62
2
66
29
3
66
45
4
56
60
5
51
34
6
61
54
7
76
41
8
60
63
9
48
47
10
59
48
11
62
54
12
62
52
13
63
56
14
55
41
15
64
46
16
62
49
17
44
59
18
63
43
19
56
41
20
74
47
21
51
47
22
55
46
23
47
56
24
79
48
25
71
58
26
72
38
27
39
56
28
55
56
29
70
46
30
44
41
31
64
51
32
51
66
33
73
50
34
57
38
35
58
49
36
64
52
37
62
52
38
66
53
39
51
45
40
56
54
41
59
52
42
69
34
43
53
53
44
51
46
45
57
64
46
57
41
47
56
45
48
66
37
49
58
69
50
68
61
51
71
61
52
48
38
53
73
63
54
40
30
55
63
53
56
60
50
57
51
41
58
59
49
59
56
46
60
71
61
61
63
53
62
49
39
63
69
59
64
72
62
65
48
38
66
68
58
67
61
51
68
73
63
69
71
61
70
40
30
71
65
55
72
54
44
73
54
44
74
49
39
75
44
34
76
43
33
77
65
55
78
53
43
79
53
43
80
51
41
81
53
43
82
60
50
83
51
41
84
61
51
85
52
42
86
69
59
87
52
42
88
64
54
89
67
57
90
53
43
91
65
55
92
64
54
93
66
56
94
52
42
95
63
53
96
55
45
97
60
50
98
58
48
99
38
28
100
52
42

SEBELUM MELANGKAH LEBIH LANJUT PERLU DI INGAT KEMBALI:
NO
PARAMETER
NILAI
INTERPRESTASI
1
Kekuatan korelasi (r)
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
2
Nilai p
P< 0,05


P>0,05

Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji.

Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji.

3
Arah Korelasi
+ (Positif)





- (Negatif)
Searah, semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainya.

Berlawanan arah. Semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya.

Langkah-Langkah pada program SPSS
Buka Program Spss  Statistic 17.0. kemudian buat data baru


 
Pada variable view ketik seperti di bawah:


KEMUDIAN PADA DATA VIEW COPY PASTE DATA SKOR TOTAL PADA TIAP ITEM



LANGKAH SELANJUTNYA KLIK ANALYZE>>CORRELATE>>BIVARIATE



SELANJUTNYA AKAN TERBUKA KOTAKDIALOG BIVARIATE CORRELATIONS SEPERTI BERIKUT:



KEMUDIAN KLIK VARIABLE INTENSIF DAN MASUKAN KEKOTAK VARIABEL. KEMUDIAN KLIK VARIABEL LOYALITAS KERJA DAN MASUKAN KE KOTAK YANG SAMA(VARIABEL). 


 
KLIK OK, MAKA HASIL OUT PUTYANG AKAN DIDAPATKAN


Correlations


INTENSIF
LOYALITAS_KERJA
INTENSIF
Pearson Correlation
1
.435**
Sig. (2-tailed)

.000
N
100
100
LOYALITAS_KERJA
Pearson Correlation
.435**
1
Sig. (2-tailed)
.000

N
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil uji  product moment didapat nilai kekuatan kolerasi sebesar 0,435 dapat diartikan bahwa hubungan variabel INTENSIF dengan variabel LOYALITAS KERJA mempunyai derajat kekuatan hubungan yang  SEDANG, tidak terdapat tanda – (negatif) di depan nilai koefisiensi kolerasi menunjukkan bahwa arah hubungan antar variabel terdapat hubungan yang positif artinya jika INTENSIF meningkat maka LOYALITAS KERJA juga akan meningkat atau sebaliknya INTENSIF menurun maka LOYALITAS KERJA juga akan menurun.
Berdasarkan hasil uji diatas didapatkan p = 0.000 < dari tingkat signifikansi ditentukan sebesar 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa alternatif diterima berarti ada HUBUNGAN ANATARA INSENTIF DENGAN LOYALITAS KERJA. 

SEKIAN
***SEMOGA BERMANFAAT***





Tidak ada komentar:

Posting Komentar